Mayor Magelang: Cleanness Management Must Professionals

Magelang city ranks ninth Adipura assessment in 2012 as Central Java. Getuk city gets a score of 75.48 or above the value of the minimum requirements of the center is 74. However, in the future should Magelang hygiene management can improve the performance, if you want to return the award.

 

This was disclosed by Head of Environment Java Prov Ir Djoko Sutrisno MSi time exposure assessment in the courtroom Adipura lt 2 Secretariat Magelang, Monday (1/10).

Djoko said the judgment will be tightened again and have a different assessment standards than previous assessments.

 

“Magelang be more innovate again, if you want to retain the award in the field of hygiene,” said Djoko

 

Arrival Djoko Magelang related to the evaluation of assessment results Adipura in 2012. He was greeted by Mayor Magelang Ir. Sigit Widyonindito MT and its staff and members of City Council Commission C Magelang.

 

“We would like to express some assessment indicators that have been achieved by Magelang. There are already good, but there are still needs to be addressed, “he explained.

 

He said that the first assessment year 2012-2013 Adipura will begin in mid-October, for it Magelang be ready both physically and administration.

 

“What must be immediately addressed and more attention is the cleanliness and kerapiannya especially in the terminal, some public roads, as well as waste management around the street vendors,” he said.

 

Furthermore, the government’s efforts to maintain cleanliness, managing the environment and to manage not only the responsibility of government alone, but it takes the role of the community as well as other related components.

 

Mayor Magelang expect from the results of performance evaluation, can be input related to the environmental management major city with good arrangement.

 

“Rated or not rated, all parties must remain ready and pay attention in a professional city management, in order Magelang still looks clean, beautiful, comfortable and orderly,” said Sigit. Humas_Git

Source :
http://www.magelangkota.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-2012/walikota-magelang-pengelolaan-kebersihan-kota-harus-profesional

Walikota Magelang : Pengelolaan Kebersihan Kota Harus Profesional

Kota Magelang meraih peringkat sembilan penilaian Adipura tahun 2012 se Jateng. Kota getuk tersebut mendapat skor nilai 75,48 atau diatas nilai syarat minimal dari pusat yaitu 74. Namun, kedepan Kota Magelang harus bisa meningkatkan kinerja pengelolaan kebersihan, jika ingin kembali meraih penghargaan tersebut.

Walikota Magelang : Pengelolaan Kebersihan Kota Harus Profesional

 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Prov Jateng Ir Djoko Sutrisno MSi saat ekspose penilaian adipura di ruang sidang lt 2 Setda Kota Magelang, Senin (1/10).
Djoko mengatakan, nantinya penilaiannya akan diperketat lagi dan  memiliki standar penilaian yang berbeda dibanding penilaian sebelumnya.

“Kota Magelang harus lebih berinovasi lagi, jika ingin mempertahankan penghargaan di bidang kebersihan ini,” kata Djoko

Kedatangan Djoko ke Kota Magelang terkait dengan evaluasi hasil penilaian adipura tahun 2012. Ia disambut langsung oleh Walikota Magelang Ir. Sigit Widyonindito MT beserta jajarannya dan sejumlah anggota Komisi C DPRD Kota Magelang.

“Kami ingin menyampaikan beberapa indikator penilaian yang telah dicapai oleh Kota Magelang. Ada yang sudah bagus, namun ada juga yang masih perlu dibenahi,” terangnya.

Ia menuturkan, penilaian pertama adipura tahun 2012-2013 akan dimulai pertengahan Oktober ini, untuk itu Kota Magelang harus sudah siap baik secara fisik maupun administrasinya.

“Yang harus segera dibenahi dan lebih diperhatikan adalah kebersihan dan kerapiannya terutama di terminal, beberapa jalan umum, serta penanganan sampah di sekitar para pedagang kaki lima,” ujarnya.

Lebih lanjut, upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan, menata lingkungan serta pengelolaanya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun butuh peran serta masyarakat serta komponen terkait lainnya.

Walikota Magelang berharap dari hasil evaluasi penilaian tersebut, bisa menjadi masukan terkait pengelolaan lingkungan utamanya penataan kota dengan baik.

“Dinilai maupun tidak dinilai, semua pihak terkait harus tetap siap dan memperhatikan pengelolaan kota secara profesional, agar kota Magelang tetap terlihat bersih, indah, nyaman dan tertib,” tutur Sigit.Humas_Git

Sumber :
http://www.magelangkota.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-2012/walikota-magelang-pengelolaan-kebersihan-kota-harus-profesional

Magelang Kota Sejuta Bunga Baru di Tahun 2015

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito menyatakan bahwa slogan yang diterapkan pemerintah kota berupa Kota Sejuta Bunga bukanlah isapan jempol semata. Namun slogan itu ditargetkan baru akan terealisasi pada tahun 2015 mendatang.

Hal itu dinyatakannya saat menghadiri tasyakuran hari jadi Taman Kyai Langgeng ke-25, Selasa (16/10/2012) yang digelar di taman parkir Kepodang komplek obyek wisata tersebut.

“Kota Sejuta Bunga tahun ini baru sosialisasi slogan, tahun depan adalah Berhias, tahun berikutnya Mantap, dan tahun 2015 target Ayo Ke Magelang semuanya sudah siap,” katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa di tahun 2015 nanti yang ditampilkan bukan sekadar bunga display dan di tempat publik saja tapi juga di berbagai sudut kota.

Sigit juga meminta upaya tersebut dapat dimulai dari sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan. Dengan cara menampilkan hal sederhana seperti memperbanyak ornamen bunga di lingkungan masing-masing.

Mantan Kepala DPU ini mengatakan, saat ini ia tidak mempermasalahkan adanya titik-titik tertentu yang menampilkan sponsor untuk menghias kota dengan tanaman bunga. Misalnya di pertigaan shopping center terdapat logo BRI.

“Memang saya akui banyak yang menanyakan terkait slogan Kota Sejuta Bunga ini,” ujarnya.

Maka ke depan dirinya akan tetap memanfaatkan setiap sudut kota yang masih terdapat tanah kosong untuk dijadikan taman bunga. Begitu juga di beberapa jalan utama misalnya di samping sepanjang Jalan Soekarno Hatta juga akan ditanami bunga.

“Kalau perlu nanti bisa dilelang untuk lahan-lahan yang kosong itu,” kata Sigit.(*)

 

Sumber :

http://jogja.tribunnews.com/2012/10/16/magelang-kota-sejuta-bunga-baru-di-tahun-2015/

Biaya Pemeliharaan Taman Kota Magelang Diserahkan Perusahaan Swasta

MAGELANG, suaramerdeka.com – Kini saatnya Pemkot Magelang menyerahkan pemeliharaan taman-taman kota kepada perusahaan swasta. Dengan cara itu maka dana pemeliharaan taman yang dianggarkan pada APBD bisa dialihkan untuk kegiatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebenarnya, kata anggota Komisi C DPRD Sriyanto BSc, dilibatkannya perusahaan swasta untuk membiayai pemeliharaan taman sudah pernah dilaksanakan. Seperti Hotel Puri Asri dulu memelihara taman di sepanjang tanggul Kali Kota di Jalan A Yani.

“Sekarang saya tidak tahu siapa yang memelihara taman di tanggul Kali Kota tersebut. Setahu saya, Hotel Puri Asri saat ini diberi tanggung jawab memelihara Taman Cempaka di sepanjang Jalan Cempaka,” tutur Ketua DPK PKP Indonesia tersebut.

Bahkan belakangan ini perbaikan dan pemeliharaan Tugu Adipura di Jalan Jenderal Sudirman ditangani Bank BRI Magelang. “Saya berharap ke depan pemeliharaan taman semuanya ditangani perusahaan swasta, termasuk BUMN dan BUMD. Lebih baik lagi jika kebersihan jalan juga melibatkan swasta,” ungkapnya tanpa merinci berapa dana APBD untuk pemeliharaan taman-taman tersebut.

Mengenai taman di sepanjang Jalan Sudirman berikut taman di bekas pompa bensin (SPBU) Trunan juga di Jalan Sudirman, Sriyanto menuturkan, akan dilakukan Hotel Atria yang pada bulan ini operasional.

“Itu sebagai kompensasi atas dipotongnya sekitar tujuh pohon di depan hotel tersebut. Saya heran kenapa pemkot mengizinkan tujuh pohon ditebang semua, harusnya cukup tiga pohon. Mengingat ruang terbuka hijau (RTH) Kota Magelang belum mencapai 30 persen sesuai ketentuan pemerintah,” tegasnya.

Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat itu berharap, ke depan tidak ada lagi pemotongan pohon penghijauan apalagi dalam jumlah banyak. Karena Kota Magelang masih harus menanam banyak pohon agar memenuhi ketentuan RTH 30 persen.

Dia meminta kepada Hotel Atria supaya taman di bekas SPBU Trunan juga ditamani banyak pohon penghijauan. “Selain itu, dilengkapi jalan setapak yang diberi kerikil (batu kecil-red) serta tempat duduk untuk santai,” katanya.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index…usahaan-Swasta
__________________

Pembangunan Taman Kota Magelang Dianggarkan Rp 2,5 Miliar

MAGELANG, suaramerdeka.com – Pemkot Magelang berupaya ruang terbuka hijau (RTH) pada tahun 2012 bertambah. Untuk itu disediakan anggaran untuk penataan dan pembangunan taman kota sebesar Rp 2,5 miliar.
Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota (DKPTK) Ir Eri Widyo Saptoko MSi mengatakan, dari RTH yang disyaratkan pemerintah sebesar 30 persen, di Kota Magelang baru tersedia 18 persen. Kekurangan harus dipenuhi secepatnya.
Dia menuturkan, tahun 2012 pemkot mendapat bantuan dari Pemprov Jateng untuk pembangunan taman kota sebesar Rp 2 miliar. “Kami juga menganggarkan sekitar Rp 500 juta untuk penataan taman,” tuturnya.
Proyek taman kota yang dibangun tahun 2012 meliputi sepanjang Jalan A Yani, tepatnya di depan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr Soerojo hingga Sambung perbatasan Kota dan Kabupaten Magelang. Kemudian Armada Estate, Kebonpolo, Soka, Monumen Tidar, pembatas Jalan Tidar dan jalan menuju Kyai Langgeng. “Target pembangunan selesai akhir tahun 2012, dan akan berlanjut pada tahun 2013,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Eri, tahun 2013 dilakukan penataan taman di sepanjang Jalan Majapahit di pinggiran saluran Progo Manggis. “Untuk penataan taman di Jalan Majapahit perlu koodinasi dengan berbagai pihak. Karena pinggir Kali Manggis masih ditempati pedagang kaki lima,” ungkapnya.
Kepala Satpol PP Drs Singgih Indri Pranggana menjelaskan, penataan PKL di sepanjang Jalan Majapahit menjadi prioritas. Saat ini pihaknya bersama instansi terkait sedang mengupayakan tempat relokasi sementara.
Seperti diketahui bangunan PKL itu berdiri di atas lahan milik Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemprov Jateng. Izin penggunaannya habis terhitung 1 Juni 2008.
( Doddy Ardjono / CN26 / JBSM )

Sumber :
http://www.magelangnet.com/waos/pembangunan-taman-kota-magelang-dianggarkan-rp-25-miliar

Taman Kyai Langgeng

Taman Kyai Langgeng terletak di jalan Cempaka, hanya 1 Km dari pusat kota Magelang. Berwisata ke taman ini merupakan suatu keasyikan tersendiri. Selain taman yang ditata secara rapi, ternyata banyak sekali tawaran kenikmatan dengan keunikan-keunikan yang dimiliki dan fasilitas-fasilitas lain tersedia di dalamnya. Suatu pesona panorama alam menakjubkan yang dapat mengisi “kekosongan jiwa” para pengunjungnya secara sempurna.
Kyai Langgeng adalah sebuah nama yang diambil dari nama salah seorang pejuang di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro, satu di antara pahlawan-pahlawan Indonesia yang berjuang dengan gagah berani merebut kemerdekaan melawan penjajah Belanda selama perang Diponegoro (1825 – 1830). Dasar dijadikannya sebuah Taman dengan menggunakan nama Kyai Langgeng karena almarhum dimakamkan di kawasan ini. Makam tersebut masih ada dan terawat hingga saat ini.
Taman Kyai Langgeng dengan luas 27,5 hektare memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek penelitian antara lain ada Cempaka Ganda (Mycelia campaca), Dewa Daru (Eugenia Sp), Apel Beludru (Diospiros Rabbola), Nagasari (Mesua Ferrea), Matoa (Pometia Pinata Ireigfost), Ruser (Arthocarpus Sp), Lobi-Lobi (Flacouritia Inermis Roxb) dan masih banyak lagi.
Taman satwa pun tersaji, ada buaya, owa, itik, burung, berbagai jenis ikan dan sebagainya. Rencananya, pada tahun 2012 ini akan dibangun taman reptil yang menampilkan sekitar 70 koleksi reptil eksotis kepada pengunjung Taman Kyai Langgeng.
Fasilitas-fasiltias penunjang yang dimiliki Taman Kyai Langgeng adalah sebuah kolam renang yang dipisah menjadi dua dengan pembatas terapung. Masing-masing untuk anak-anak dengan kedalaman 1 meter dan untuk orang dewasa sedalam 2 meter. Kolam renang ini dilengkapi dengan menara peluncur bergelombang dan tentunya tempat bilas serta ganti.

Di samping itu, pesona lain yang tesedia adalah koleksi patung-patung dinosaurus, gelanggang pemancingan, taman lalu lintas, rumah aquarium, rumah apung, panggung terbuka, arena untuk bermain gokart, sungai untuk arung jeram, bianglala, becak mini, kereta air, jet coaster, kereta mini, komidi putar, anjungan dirgantara, flying fox dll.

Taman Kyai LanggengJl. Cempaka No. 6, Kota Magelang.
Telp. (0293) 364142

Sumber :
http://www.magelangkota.go.id/info-kota/pariwisata/taman-kyai-langgeng
Document Actions

Taman Lansia

Deretan rumah dinas TNI AD di Jl. A. Yani yang masih bergaya kolonial menjadi suatu daya tarik tersendiri apabila kita melewati ruas jalan utama ini. Namun sayangnya tanah-tanah kosong yang terdapat di depan rumah dinas ini terkesan kurang terawat karena sebagian hanya ditanami singkong dan sebagian lain dibiarkan begitu saja sehingga ditumbuhi ilalang dan rumput liar.
Pemkot mengubah tanah kosong seluas 3.800 m2 ini menjadi taman bagi para lansia. Taman ini-pun dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti lantai pedestrian untuk refleksi yang dilengkapi dengan pegangan tangan, gazebo, kursi taman yang nyaman serta penanaman warna-warni bunga dan pohon perindang sebagai penambah keindahan taman. Diharapkan Taman Lansia ini dapat menjadi tempat bagi para lansia untuk berolahraga, bersosialisasi atau hanya untuk sekedar bersantai.

Sumber :
http://www.magelangkota.go.id/info-kota/pariwisata/taman-kota/taman-lansia

Sekda: Pengelolaan Kebersihan Kantor Jangan Karena Adipura

Magelang, 5/10 (ANTARA) – Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Magelang Sugiharto mengatakan pengelolaan kebersihan lingkungan kantor pemkot setempat jangan hanya karena terkait dengan penilaian Adipura, akan tetapi menjadi bagian dari budaya para pegawai.
“Mengelola kebersihan jangan hanya karena ada penilaian Adipura saja, ini harus menjadi bagian dari budaya hidup kita,” katanya di Magelang, Jumat.
Ia menjelaskan, setiap pegawai pemkot setempat memiliki kewajiban untuk menjaga, menata, dan mengelola kebersihan di lingkungan kerja masing-masing.
Mereka, katanya, harus merawat kebersihan lingkungan kantor sebaik mungkin setiap hari.
“Memang lingkungan kantor juga akan dinilai terkait dengan Adipura, tetapi belum tentu Kantor Wali Kota saja yang akan dinilai, melainkan secara acak, bisa juga kantor kelurahan maupun kecamatan,” katanya.
Penilaian Adipura untuk Kota Magelang oleh tim dari pusat rencananya pada pertengahan Oktober 2012.
Pada kesempatan terpisah Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol, dan Sandi Telekomunikasi Pemkot Magelang Bambang Suprawata mengatakan berbagai komponen fisik yang menjadi sasaran penilaian antara lain drainase, ruang penghijauan, pohon peneduh, dan pemilahan sampah.
“Untuk komponen nonfisik yang dinilai yaitu produk hukum, anggaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kelembagaan, serta tingkat pelayanan,” katanya.
Ia menjelaskan tentang terjadinya perubahan penilaian terhadap Adipura Kecana.
“Untuk penilaian saat ini, jika kabupaten dan kota ingin meraih Adipura Kencana tak perlu berturut-turut mendapat penghargaan Adipura bidang kebersihan tersebut selama lima kali berturut-turut, akan tetapi harus punya inovasi yang manfaatnya bisa langsung dirasakan dan mengena kepada masyarakat,” katanya.
Pada 2012, katanya, Kota Magelang menerapkan inovasi pengolahan limbah sampah cair menjadi energi listrik. Penerapan inovasi tersebut di tempat pembuangan akhir sampah Tegalrejo yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Persampahan Pemkot Magelang.
(U.M029/B/M028/M028) 05-10-2012 16:08:18 NNNN

Sumber :
http://www.iyaa.com/berita/regional/umum/2163951_2078.html

Iklan Liar Dibersihkan

SPANDUK ‘’Resik-resik Kuto, Kotaku Resik, Rejeki Apik’’ dipasang melintang di Jalan Pemuda. Wali Kota Ir H Sigit Widyonindito MT, kemarin (30/11), bersama segenap instansi pemerintah, TNI/Polri, perusahaan swasta, dan masyarakat serentak melaksanakan Jumat Bersih. Kegiatan yang juga diikuti forum pimpinan daerah, Ketua DPRD HM Hasan Suryoyudho SH MH, pelajar, mahasiswa, pengusaha dan tokoh masyarakat dilaksanakan di Jalan A Yani dan Jalan Pemuda hingga Tugu Adipura. ‘’Selain untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih, kegiatan ini juga ajakan kepada masyarakat bahwa kebersihan merupakan tanggung jawab bersama, dan masyarakat punya kewajiban menjaga lingkungan,’’ tutur Sigit. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 07.00, dan peserta Jumat bersih membawa sendiri peralatan mulai sapu, tempat sampah dan sebagainya. Wali Kota dan forum pimpinan daerah ikut pula membersihkan Jalan Pemuda menggunakan sapu. Keramik di sepanjang trotoar Jalan Pemuda ikut pula dibersihkan. Terlebih dulu disemprot air dari mobil pemadam kebaran kemudian disapu hingga bersih. Poster-poster iklan liar yang menempel di tiang listrik, telepon maupun tembok juga dibersihkan. ‘’Kalau kotanya bersih wisatawan yang berkunjung ke sini menjadi nyaman. Diharapkan ke depan makin banyak tamu yang berkunjung ke Kota Magelang. Kegiatan ini juga untuk persiapan menghadapi penilaian Adipura,’’ ungkapnya. Yang terpenting, lanjut Sigit, semangat menciptakan lingkungan bersih harus dimiliki semua lapisan masyarakat. Ke depan bisa menjadi budaya hidup bersih. Kabag Humas, Protokol dan Santel, Sutomo Haryanto SH mengatakan, setelah kegiatan ini diharapkan semua instansi pemerintah, TNI/Polri, swasta dan masyarakat bisa meneruskan di lingkungannya masing-masing. Kegiatan resik-resik juga diharapkan bisa menjalar ke tingkat rukun tetangga (RT), rukun wilayah (RW) hingga ke kelurahan. ‘’Jadi, lingkungan yang bersih seperti yang diharapkan Pak Wali dapat terwujud,’’ harapnya. (Doddy Ardjono-78,15)
Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=207154

Walikota Magelang Nyapu Jalan

MAGELNG(KRjogja.com) – Kegiatan ‘resik-resik kutha’ digelar di Kota Magelang, Jumat (30/11). Banyak pihak ikut berbaur dalam kegiatan yang bertemakan ‘Kotaku Resik, Rejeki Apik’ tersebut dan diadakan di sepanjang Jalan A Yani hingga Jalan Pemuda, yakni kawasan Shopping Centre Magelang.
Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Peserta ‘resik-resik’ terdiri dari unsur pejabat Pemerintah Kota Magelang, TNI-Polri, pengusaha, KONI, karyawan swasta, pelajar, akademisi dan masyarakat masing-masing telah membawa persiapan, mulai dari sapu, dan peralatan lainnya. Walikota Magelang Ir H Sigit Widyonindito MT dan jajaran Muspida ikut turun ke jalan untuk membersihkan sampah di jalan.
“Selain untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih, ini juga sebuah ajakan kepada masyarakat, bahwa kebersihan merupakan tanggung jawab bersama, dan semuanya punya kewajiban untuk menjaga lingkungannya agar senantiasa bersih,” kata walikota.
Dalam kegiatan tersebut, tidak hanya sampah yang menjadi pusat perhatian. Namun juga kebersihan keramik di sepanjang trotoar.
Keramik yang kotor di bersihkan dengan air dari mobil pemadam kebakaran yang telah disediakan. Selain itu, poster iklan yang menempel di tiang listrik dan telephone maupun tembok di sepanjang daerah yang dilewati juga ikut dibersihkan. (Tha)

Sumber :
http://krjogja.com/read/152843/walikota-magelang-nyapu-jalan.kr