GREBEG GETUK

PROSESI BUDAYA DAN GREBEG GETHUK
Minggu, 20 April 2014
Aloon Aloon Kota Magelang

07.30 – 08.00
-Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang, Dalang, Waranggana dan Tim Pemusik Rampak Buto “Sirnaning Sukerto” menempatkan diri di Panggung Karawitan, dekat pohon beringin tengah.
-Tim Penari Rampak Buto “Sirnaning Sukerto” menempatkan diri di wilayah timur (dekat Patung Diponegoro).
-Tim Penari Sesaji, Pandhita, Panca patih dan Prajurit “Watang” menempatkan diri di wilayah barat (seberang Masjid Agung).
-Tim Gunungan Palawija 17 Kelurahan menempatkan diri di halaman BPLK.
-Tim Tari “Ngrembakaning Kabudayan” (“Magelang Berkesan”) menempatkan diri di samping kiri dan samping kanan Panggung Karawitan.
-Tim Protokoloer dan Majanejemen Acara menempatkan diri di Tenda Protokoler.
-Tim Gunungan Gethuk menempatkan diri di halaman Masjid Agung.
-Tim Pemandu Palawija 17 Kelurahan menempatkan diri secara tersebar.
-Tim Ketertiban Fotografer-Videografer menempatkan diri dalam arena prosesi.
-Kehadiran deputasi upacara dari unsur DKPT di wilayah timur dan wilayah barat diatur oleh Tim Protokoler Pemkot Magelang.
-Kehadiran para tamu undangan di tenda undangan di wilayah selatan.

08.00 – 08.30
-Sambil menunggu kehadiran Forpimda, hadirin dihibur oleh Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang.

08.30 – 08.40
-Perjalanan Walikota Magelang dan Forpimda ke Tenda Forpimda diiringi gendhing “Ketawang Padhang Mbulan Lrs Slendro Pt 9” (Karawitan Pepadi), sementara itu Tim Tari “Rampak Buto” bersiap-siap tampil.

08.40 – 08.47
-Penampilan Tari “Rampak Buto” berjudul “Sirnaning Sukerto”.

08.47 – 08.54
-Fragmen “penaklukan buto” oleh Pandhita dan Penari Sesaji

08.54 – 09.02
-Tari Prajurit Watang, dilanjutkan penyerahan replika Prasasti Mantyasih oleh Panca Patih kepada Walikota Magelang sebagai simbol bahwa Walikota Magelang pada jaman sekarang adalah generasi penerus Panca Patih yang dulu pada jaman Mataram Kuno menerima kewenangan kepemimpinan daerah otonom (penetapan wilayah yang sekarang disebut sebagai “Kota Magelang” sebagai tanah perdikan dari raja Dyah Balitung.

09.20 – 09.10
-Pembacaan “Ringkesan Carios Ari Madeging Magelang” oleh Ketua Permadani Kota Magelang, diiringi Irama Sirep (Jineman Karawitan).

09.10 – 09.44
-Kirab Gunungan Palawija 17 kelurahan memasuki arena.

09.44 – 09.46e
-Komandan Upacara memasuki lapangan upacara mempersiapkan barisan

09.46 – 09.48
-Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara

09.48 – 09.49
-Inspektur Upacara menempatkan diri di mimbar lapangan upacara

09.49 – 09.52
-Penghormatan pasukan dilanjutkan laporan Komandan Upacara

09.52 – 10.00
-Penyerahan penghargaan Seni Budaya Kota Magelang (DKKM “Award” Tahun 2014) kepada Canthing Margono, Gepeng Nugroho dan Budiono

10.00 – 10.10
-Pembacaan “Tanggap Wacana Walikota Magelang ing Upacara Pengetan Ari Madeging Magelang ingkang Kaping Sewu Satus Wolu” oleh Walikota Magelang

10.10 – 10.15
-Pembacaan doa.

10.15 – 10.17
-Pasukan disiapkan, laporan Komandan Upacara bahwa upacara telah selesai.

10.17 – 10.18
-Penghormatan pasukan, dilanjutkan Inspektur Upacara kembali ke Tenda Forpimda.

10.18 – 10.20
-Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara bahwa upacara telah selesai dan acara dilanjutkan dengan penampilan Tari “Ngrembakaning Kabudayaan” yang merupakan simbol program “Magelang Berkesan” di Tahun 2014.

10.20 – 10.24
-Komandan Upacara mengistirahatkan pasukan dan meninggalkan lapangan upacara.

10.24 – 10.40
-Penampilan Tari “Ngrembakaning Kabudayaan” yang merupakan simbol program “Magelang Berkesan” di Tahun 2014.

10.40 – 10.45
-Musik pengantar suasana menuju Grebeg Gethuk dimainkan oleh Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang.

10.45 – 10.50
-Personil Jin Tidar dan Rampak Buto mulai bergerak dari Masjid Agung menyibakkan penonton, membuka jalan bagi Tim Gunungan Gethuk.

10.50 – 11.00
-Perjalanan teatrikal Tim gabungan Gethuk dari Masjid Agung memasuki Aloon-Aloon.

11.00 – 11.05
-Pasukan Jin Tidar dan Buto Besar melindungi Gunungan Gethuk
-Palawija 17 Kelurahan mendekati ke Gunungan Gethuk.

11.05 – 11.10
-11 Putri Cantik naik ke tangga tenda Forpimda dengan formasi “1-10”.

11.10 – 11.20
-Grebeg (rebutan) Gethuk dan Palawija oleh Masyarakat
-Walikota mempersilahkan masyarakat untuk menggrebeg Gunungan Gethuk “Saking Kersa lan Pangestuning Gusti Ingkang Maha Agung Para Kawula Kutha Magelang, Ayo Gethuk-e Digrebeg”
-Pasukan Jin Tidar, Rampak Buto dan Pengusung Gunungan Berteriak-teriak.

11.20 – 11.22
-Rebutan Gethuk dan Palawija selesai

http://www.youtube.com/gn69Vr0pLbI

Ribuan Warga Kota Magelang Menyaksikan Prosesi Grebeg Gethuk Yang Merupakan Puncak Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Magelang ke-1108 Pada Hari Minggu, 20 April 2014. Jam : 08.00 WIB s/d 11.00 WIB. Prosesi Dibuka Dengan Arak-Arakan Rombongan Walikota Magelang Beserta Forum Pimpinan Daerah dari Masjid Agung Kota Magelang Menuju Panggung Kehormatan di Aloon Aloon Kota Magelang. Prosesi Dilanjutkan Dengan Upacara Berbahasa Jawa, Dimana Seluruh Peserta Upacara Mengenakan Pakaian Adat Jawa. Aba Aba Upacara dan Sambutan Inspektur Upacara Juga Menggunakan Bahasa Jawa. Berbagai Suguhan Tarian Tradisional Yang Apik dan Menakjubkan Disajikan Oleh Seniman dan Seniwati Kota Magelang. Usai Sajian Tarian Tradisional, disusul kemudian grebeg gethuk sebagai prosesi puncak. Masyarakat beramai-ramai berebut gunungan gethuk dan gunungan palawija. Dipilih Gethuk Karena Gethuk Merupakan Makanan Khas Kota Magelang Yang Terbuat Dari Bahan Bahan Dasar Ketela Pohon.

Pemkot Beri Rp 37 Juta untuk Kampung Organik di Magelang

Pemkot Beri Rp 37 Juta untuk Kampung Organik di Magelang
Rabu, 6 November 2013 | 15:12 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Magelang akan memberikan dana sebesar Rp 37 Juta kepada setiap kelurahan di wilayah ini guna membiayai pembangunan kampung organik.

Dana tersebut nantinya dipergunakan untuk membeli berbagai macam bibit tanaman, pupuk, pollybag, hingga kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia.

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, usai membuka kegiatan sosialisasi Kampung Organik di Borobudur Golf International and Country Club, Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2013).

Menurut Sigit, penggelontoran dana tersebut sebagai bentuk dukungan Pemkot kepada masyarakat dalam upaya membangun Kota Magelang yang asri dan ramah lingkungan.

Pihaknya berharap dana yang diambil dari APBD Kota Magelang tahun 2013 tersebut digunakan sesuai dengan peruntukkannya. “Kami targetkan seluruh kelurahan di Kota Magelang menjadi kampung organik,” ujar Sigit.

Sementara itu, dalam kegiatan sosialisasi kampung organik yang diikuti oleh perwakilan dari 17 kelurahan itu, para peserta diberi materi terkait kampung organik, mulai dari bagaimana merintis kampung organik, pemeliharannya, hingga pemberdayaan sumber daya manusianya.

Kegiatan yang digelar mulai Rabu (6/11/2013) – Kamis (7/11/2013) itu menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten, antara lain dari Dinas Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas).

“Kegiatan ini merupakan langkah konkrit kami mendukung program pemerintah untuk membangun kampung organik di setiap keluarah di seluruh Kota Magelang,” kata Machbub Yani, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Magelang.

Kampung Organik merupakan kampung yang dalam kehidupan rutin sehari-hari, setiap warga melestarikan alam lingkungan dengan baik dan benar, baik itu lingkungan biotik, abiotik, sanitasi, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

Selain itu, warga juga membudidayakan sistem pertanian organik dalam skala rumah tangga dan skala kawasan. Masyarakatnya sudah mengelola sistem penampungan air hingga pemilahan dan pengelolaan sampah yang meliputi reduce, reuse dan recycle.

“Sejauh ini, kampung organik yang sudah ada masih sering terkendala dengan minimnya ilmu pengetahuan misalnya tentang hama tanaman, maka kita datangkan pemateri yang mengerti bidang itu dari Dinas Pertanian. Begitu juga dengan permasalahan permodalan dan pemberdayaan masyarakat, kita datangkan ahlinya,” urai Machbub.

Dari 17 kelurahan yang ada, lanjut Machbub, sudah ada tiga kelurahan yang sudah menerapkan program kampung organik secara mandiri. Di antaranya, RW: 08 Legogsari, Kelurahan Wates; RW: 04 Bodongan Kelurahan Kramat Selatan dan RW: 04 Kelurahan Tidar Selatan.

Setelah mengikuti pelatihan, imbuh Machbub, mereka kemudian akan merekrut empat orang di kelurahan masing-masing untuk kemudian dilatih lagi. Lalu mereka akan bekerja bersama warga untuk membuat kampung organik memakai dana yang sudah disiapkan Pemkot.

“Selanjutnya, kampung organik yang sudah jadi akan dipantau oleh tim sendiri,” tegas Machbub.
________________________________________
Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Glori K. Wadrianto

SUMBER :
http://regional.kompas.com/read/2013/11/06/1512597/Pemkot.Beri.Rp.37.Juta.untuk.Kampung.Organik.di.Magelang

MLAKU MLAKU TILIK KAMPUNG

Walikota Magelang, Ir Sigit Widyonindito, MT, “Mlaku-Mlaku Tilik Kampung” bersama seluruh jajaran SKPD Pemerintah Kota Magelang melaksanakan pemantauan langsung kondisi lingkungan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung di 57 RT dan 9 RW Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang pada hari Kamis, 1 Mei 2014, mulai jam 07.00 WIB – selesai.

http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.magelangkota.go.id%2Fread%2Fpage%2Fsiaran-pers%2F2014%2F05%2F01%2F221512%2Fwalikota-magelang-%3A–kampung-organik-kita-tidak-kalah-dengan-kampung-organik-di-surabaya&h=lAQFPYFgu&s=1

FESTIVAL KULINER MAGELANG

FESTIVAL KULINER MAGELANG
2-4 MEI 2014
EKS KARESIDENAN KEDU (BAKORWIL II)
JL DIPONEGORO 1 KOTA MAGELANG

WIDOYOKO 3

WIDOYOKO 2widoyoko

WIDOYOKO 1

GOWES BARENG III

Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Kota Magelang ke-1108 Tahun 2014, Pemerintah Kota Magelang bekerjasama dengan Komite Sepeda Indonesia (KSI) Kota Magelang menyelenggarakan Gowes Bareng III pada hari Minggu, 4 Mei 2014, jam : 07.00 WIB, start dan finish : Aloon Aloon Magelang

widoyoko 3

widoyoko 4

widoyoko

magelang 1

magelang 4

magelang 5

magelang 6

magelang 24

magelang 26

magelang 30

magelang 31

magelang 34

magelang 35

magelang 36

magelang 37

magelang 44

magelang 64

magelang 65

magelang 72

magelang 78

magelang 83

magelang 92

magelang 96

magelang 99

magelang 116

magelang 120

magelang 123

magelang 124

magelang 126

magelang 127

magelang 128

magelang 130

magelang 131

magelang 144

magelang 145

magelang 146

magelang 148

magelang 155

magelang 156

magelang 158

magelang 162

widoyoko 2

MLAKU MLAKU TILIK KAMPUNG

Walikota Magelang, Ir Sigit Widyonindito, MT, “Mlaku-Mlaku Tilik Kampung” bersama seluruh jajaran SKPD Pemerintah Kota Magelang melaksanakan pemantauan langsung kondisi lingkungan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung di 57 RT dan 9 RW Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang pada hari Kamis, 1 Mei 2014, mulai jam 07.00 WIB – selesai

AYO KE MAGELANG

Walikota Magelang, Ir Sigit Widyonindito, MT, “Mlaku-Mlaku Tilik Kampung” bersama seluruh jajaran SKPD Pemerintah Kota Magelang melaksanakan pemantauan langsung kondisi lingkungan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung di 57 RT dan 9 RW Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang pada hari Kamis, 1 Mei 2014, mulai jam 07.00 WIB – selesai.

magelang 14

magelang 13

magelang 12

magelang 11

magelang 10

magelang 8

magelang 20

magelang 19

magelang 18

magelang 17

magelang 16

magelang 15
magelang 25

magelang 24

magelang 23

magelang 22

magelang 21

magelang 26

MLAKU-MLAKU TILIK KAMPUNG

Walikota Magelang, Ir Sigit Widyonindito, MT, “Mlaku-Mlaku Tilik Kampung” bersama seluruh jajaran SKPD Pemerintah Kota Magelang melaksanakan pemantauan langsung kondisi lingkungan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung di 57 RT dan 9 RW Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang pada hari Kamis, 1 Mei 2014, mulai jam 07.00 WIB – selesai.

magelang 14

magelang 13

magelang 12

magelang 11

magelang 10

magelang 8

magelang 20

magelang 19

magelang 18

magelang 17

magelang 16

magelang 15
magelang 25

magelang 24

magelang 23

magelang 22

magelang 21

magelang 26

HARI BUMI

Melalui peringatan Hari Bumi yang jatuh pada setiap 22 April, Mahasiswa Universitas Tidar Magelang menyadari pentingnya menjaga kelestarian bumi dan mengimplementasikan hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan dengan melakukan kegiatan mengambil sampah di Kali Bening.

magelang 10

magelang 9

magelang 8

magelang 12

magelang 11
magelang 13

GREBEG GETHUK

Ribuan Warga Kota Magelang Menyaksikan Prosesi Grebeg Gethuk Yang Merupakan Puncak Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Magelang ke-1108 Pada Hari Minggu, 20 April 2014. Jam : 08.00 WIB s/d 11.00 WIB. Prosesi Dibuka Dengan Arak-Arakan Rombongan Walikota Magelang Beserta Forum Pimpinan Daerah dari Masjid Agung Kota Magelang Menuju Panggung Kehormatan di Aloon Aloon Kota Magelang. Prosesi Dilanjutkan Dengan Upacara Berbahasa Jawa, Dimana Seluruh Peserta Upacara Mengenakan Pakaian Adat Jawa. Aba Aba Upacara dan Sambutan Inspektur Upacara Juga Menggunakan Bahasa Jawa. Berbagai Suguhan Tarian Tradisional Yang Apik dan Menakjubkan Disajikan Oleh Seniman dan Seniwati Kota Magelang. Usai Sajian Tarian Tradisional, disusul kemudian grebeg gethuk sebagai prosesi puncak. Masyarakat beramai-ramai berebut gunungan gethuk dan gunungan palawija. Dipilih Gethuk Karena Gethuk Merupakan Makanan Khas Kota Magelang Yang Terbuat Dari Bahan Bahan Dasar Ketela Pohon.

magelang 86magelang 85